Oleh:
Wildan Kurnia Saputra
Sudah menjadi rumusan awal hukum
kausalitas bahwa setiap sesuatu –yang keadaannya bergantung pada ruang dan
waktu- bakal mendapati batas waktunya. Iya, memang begitulah yang akan terjadi
pada sesuatu selain Allah alias makhluk. Tidak ada dalam kamus makhluk mengenai
kekekalan mutlak. Alam semesta selalu diisi oleh sesuatu yang berbeda dari satu
fase ke fase lainnya. Kita sekarang ini adalah pengganti para pendahulu dan di
masa depan bakal ada pengganti masa kita sekarang. Bahkan seantero jagad raya ini
pun mempunyai batas waktu yang ditetapkan di sisi-Nya.
Tetapi, sebelum batas waktu itu datang
tentunya ada selang waktu antara waktu diciptakan dengan ajal yaitu ‘masa
eksis’, atau yang lebih dikenal dengan istilah umur atau usia. Masa eksis atau
umur ini adalah sebagai implikasi bagi setiap benda yang keadaannya bergantung
pada ruang dan waktu tersebut. Akan tetapi berapa lama sebuah benda harus
berada pada keduanya (terikat ruang dan waktu) adalah hak absolutnya Allah swt.
Ini menandaskan bahwa setiap makhluk mempunyai umur yang kadarnya hanya Dia
yang tahu. Tidak ada yang lain.
Terpaut dari judul di atas, di sini kita
hanya akan membahas tentang masa eksis atau umurnya para malaikat beserta
tempat tinggal mereka.
Mungkin anda bertanya-tanya sejak kapan
para malaikat diciptakan ? Berapa umur mereka ? Apakah mereka meninggal dunia?
Dan dimanakah tempat tinggal mereka ?
Alhamdulillah Allah swt. Memfirmankan:
Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada
Para Malaikat: "Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di
muka bumi." mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan
(khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan
darah, Padahal Kami Senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan
Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak
kamu ketahui."
Sejak kapan mereka tercipta, kita tidak
menemukan satu pernyataan (dalil) pun dalam ktabullah dan sunnah yang shahih,
yang menerangkan secara gamblang akan hal ini. Yang jelas –dari ayat diatas-
mereka tercipta sebelum diciptakannya Nabi Adam as. Al-Qur’an bercerita bahwa
ketika Adam hendak diciptakan malaikat sudah ada. Bahkan, pada saat Allah swt.
Melaunching Nabi Adam sebagai khalifah pertama di bumi sudah ada golongan yang
banyak dari malaikat.
Itu artinya, jika dihitung menurut
hitungan umur pada manusia, umur Malaikat Jibril misalnya, sudah mencapai lebih
dari 15 milyar tahun. Ini berdasar atas asumsi bahwa malaikat diciptakan lebih
dahulu dari alam semesta yang kini –menurut sementara pakar- berusia kurang
lebih 15 milyar tahun. Tetapi kalau ada yang berpendapat bahwa alam semesta
lebih dulu tercipta dari malaikat, jin dan manusia, berarti hasil hitungan
sementara malaikat berumur lebih dari 100.000 tahun. Karena berdasarkan
penelitian tarakhir, kehidupan makhluk yang bernama manusia diperkirakan baru
sekitar 100.000 tahun yang lalu. Dan tentunya usia para malaikat lebih dari itu
karena mereka lebih dahulu diciptakan.
Dan perlu untuk diketahui, saya tidak
menyuruh anda untuk meyakini dan membenarkan semua asumsi di atas, karena itu
cuma hitungan kasar yang berbasis pada nalar dan pengetahuan manusia. Sedang
kebenarannya cuma Allah saja yang tahu, mulai dari umur alam semesta, usia
manusia yang telah menempati bumi sampai kini, atau umur para malaikat. Pun
karena tidak dijelaskan dalam Qur’an dan Sunnahnya yang shahih.
Terlepas dari itu, kita hanya bisa berkata
bahwa umur para malaikat adalah sepanjang alam semesta ini eksis. Contohnya saja pada masa Nabi saw.
Jibril masih hidup. Dialah yang menjadi duta Allah yang menyampaikan risalah
berupa wahyu-wahyu dari-Nya.Dan berdasarkan beberapa riwayat, jibril akan tetap
eksis sampai hari kiamat nanti. Begitu juga dengan malaikat-malaikat yang lain.
Karena, sesuai dengan fungsi mereka berkenaan dengan tugasnya terhadap manusia
atau sebagai pelaksana kehendak Allah, sebagai pengawas manusia, sebagai
pencatat segala perbuatan dan sebagai pengatur alam semesta. Tentunya secara logika
para malaikat tersebut tidak akan ditarik atau diwafatkan oleh Allah swt.
Selama pekerjaan mereka belum tuntas. Jadi, mereka akan terus hidup sejak awal
mereka diciptakan sampai berakhirnya alam ini sembari melaksanakan tugasnya
dengan sebaik-baiknya dan secermat-cermatnya.
Stigma di atas dengan sangat jelas
mengantarkan kita pada pemahaman, walaupun masa eksis mereka sangat lama
–berdasarkan ukuran manusia- pad suatu hari yang telah Allah janjikan kepada
setiap makhluk-Nya pasti akan terjadi. Di sini para malaikat bakal mendapati
batas waktu mereka alias mereka pun akan mati. Ini karena para malaikat juga
makhluk Allah swt. Jelasnya, Allah swt. Berfirman Kullu syaiin halikun illa wajhahu yang secara umum mengimpormasikan
bahwa segala sesuatu akan mengalami kematian kecuali wajah Tuhan Yang Maha Esa.
Di ayat lain, Allah Sang Raja alam semesta menegaskan:
Semua yang ada di bumi
itu akan binasa. Dan tetap kekal Dzat Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan
kemuliaan.
Ibnu Katsir Rahimahullah berkata:
“Allah Ta’ala mengabarkan
bahwa semua penduduk bumi akan pergi dan meninggal dunia, demikian juga
penduduk langit akan meninggal dunia kecuali yang dikekalkan. Semua tidak kekal
kecuali wajah-Nya yang mulia. Karena Allah Ta’ala Maha Suci dan tidak mati,
bahkan Maha Hidup dan tidak mati selamanya.” (Tafsir Qur’an al-‘Adzim: 4/273).
Adapun rincian umur para malaikat adalah
merupakan perkara ghaib absolute yang tabirnya tidak akan tersingkap dengan
riset atau yang semacamnya, akan tetapi harus diyakini (diimani) sesuai yang
terimformasikan dalam al-Qur’an dan al-Hadits. Kalaupun tidak ada rincian
mengenai umur mereka, ya sudah sampai di sana.
Mengenai pertanyaan terakhir, dimanakah
tempat tinggal para malaikat tersebut ?
Pemaparan tentang umur atau masa eksis
para malaikat di atas membuat kita bernalar bahwa makhluk Allah –yang bergantun
pada ruang dan waktu- tersebut pasti memiliki tempat tinggal atau tempat eksis
sebelum umurnya habis. Ini sudah lumrah dipahami. Hanya Allah lah yang tidak
bergantung pada selainnya.
Pendeknya, semua makhluk wajib hukumnya butuh tempat. Dan bukan dinamakan benda kalau tidak ada tempatnya. Kita lihat di sekeliling kita, air punya tempat, udara punya tempat, bumi, bulan, bintang-bintang dan semua benda langit pun mempunyai tempat. Ini saya utarakan di sini bukan bertujuan untuk
mengajar-ajari anda tentang sesuatu yang sudah pasti anda ketahui. Namun, hanya
untuk lebih meyakinkan bahwa Allah swt. tidak terkait dengan selainnya, termasuk
ruang dan waktu. Sedangkan para makhlu-Nya –semuanya- senantiasa membutuhkan
waktu dan tempat tersebut.
Kemudian, dimanakah tempat tinggal para
malaikat tersebut ?
Mengenai hal ini, ada yang
mengatakan dilangit, ada yang bilang di bumi. Atau mungkin anda berkata bahwa
malaikat-malaikat itu bertempat di bintang-bintang, matahari, komet, asteroid
atau di jutaan benda langit yang lain bahkan galaksi. Pendapat anda tidak ada
salah, semuanya benar. Bukankah malaikat tedapat di setiap diri manusia ?
kabarnya setiap manusia didampingi olehdua malaikat yang bernama Raqib dan Atid
yang tugasnya mencatat setiap amal baik dan buruk yang diperbuat manusia. Jadi
bisa dipastikan mereka –yang banyak itu- berada di mana-mana di semua penjuru
alam ini. Mereka berada di antara bintang-bintang bagi malaikat yang ditugaskan
oleh-Nya untuk mengurus bintang-bintang tersebut. Ada yang di bumi yang ditugaskan
untukmengurusnya, dan begitu seterusnya.
Di sini anda tidak perlu
bertanya, bagaimana mungkin para malaikat bisa menemati bumi, bintang-bintang,
matahari atau yang lainnya ? Padahal ukuran malaikat-malaikat tersebut
sangatlah besar. Hal ini diluar nalar kita sebagai manusia. Tetapi, kalau dipaksa
untuk dipahami lebih lanjut, kita tahu bahwa mereka –para malaikat- diciptakan
dari cahaya yang hakikatnya cuma Allah yang tahu. Dalam hal ini tentunya sangat
bisa bagi malaikat –sekalipun dikabarkan bahwa sayap mereka menutupi antara
timur dan barat- untuk menempati sesuatu yang lebih kecil dari ukuran tubuhnya.
Logikanya, jika anda membidik sebuah obyek dengan beberapa lampu senter, maka
cahaya dari senter-senter yang anda bidikkan ke obyek tersebut niscaya semuanya
akan tertampung. Begitulah umpamanya malaikat. Mereka adalah makhluk immaterial
yang cara kerjanya tidak diketahui oleh makhluk-makhluk lain termasuk manusia.
Kita move on ke tempat tinggal
malaikat !
Adapun mayoritas mereka tentunya
berada di langit, karena memang tempat terbesar di jagat ini –menurut sebagian
orang- adalah langit. Di sana lah para malaikat yang jumlahnya tidak terhitung
senantiasa beribadah dan bertasbih memuji keagungan Tuhan mereka.
Dari Abu Dzar ra., Nabi Muhammad
saw. Bersabda:
اني ارى ما لا ترون واسمع ما لا تسمعون اطت السماء وحق لها
ان تئط ما فيها موضع اربعين اصابع الا وملك واضع جبهته ساجد الله والله لوتعلمون
ما اعلم لضحكتم قليلا ولبكيتم كثيرا
“Sesungguhnya aku melihat apa yang tidak
kalian lihat, aku mendengar sesuatu yang tidk kalian dengar. Langit merintih,
dan layak baginya untuk merintih. Tidak ada ruang selebar empat jari, kecuali
di sana ada malaikat yang sedang meletakkan dahinya bersujud kepada Allah. Demi
Allah andaikan kalian mengetahui apa yang aku ketahui, niscaya kalian akan
sedikit tertawa dan lebih sering.”(HR. Ahmad no. 21516, Tirmidzi no. 2312, Abdurrazaq dalam Mushanaf no.
17934. Hadits ini dinilai Hasan Lighairih oleh Syuaib al-Arnauth).
Dalam hadits yang lain ketika beliau beliau dinaikkan ke
langit pada saat Isra’ Mi’raj. Nabi saw.Melihat banyak hal luar biasa, di
antaranya adalah Bait al-Ma’mur. Beliu bercerita:
فرفع لي البيت المعمور فسالت جبريلز فقال: هدا البيت
المعمور يصلى فيه كل يوم سبعون الف ملك, ادا خرجوا لم يعودوا اليه اخر ماعليهم
“Kemudian ditunjukkan kepadaku Bait al-
Ma’mur. Aku pun bertanya kepada Jibril, ia menjawab: ‘Ini Bait al-Ma’mur,
setiap hari ada tujuh puluh ribu malaikat yang shalat di dalamnya. Setelah
mereka keluar, mereka tidak akankembali lagi, dan itu menjadi kesempatan
terakhlir baginya.’” (HR. Bukhari
no. 3207, Muslim no. 164, Nasai no. 448 danyang lainnya).
----------------------------
Selesai ditulis tanggal 15 Februari 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berkomentar dengan Ilmu dan Sopan